LOGO HU 2024 512PX FINAL

An idea for a better tomorrow

Do It Your Self (DIY)

Demikian nama salah satu jam pelajaran yang ditunggu-tunggu oleh para santri akhwat Ma’had Himmatul Ummah. Pelajaran yang penuh dengan tantangan untuk mengeksplor dan melatih motorik halus, mendorong kemampuan menghasilkan karya sendiri.
Merajut dan menjahit adalah salah satu aktivitas yang dilatihkan dalam DIY. Dari aktivitas tersebut telah dihasilkan beberapa karya santri yang akan menjadi benih untuk karya selanjutnya yang menghadirkan manfaat bagi ummat.

4 Pilihan Jalur Konsentrasi

Setiap anak akan melalui proses pemetaan minat dan bakat individual, sehingga potensi dari setiap santri akan dimaksimalkan sesuai karakternya.
Ma’had Himmatul Ummah  menyediakan 4 pilihan jalur konsentrasi berupa :
  1. Tahfidz.
  2. Akademis Diniyah.
  3. Akademik Umum.
  4. Entrepreneur.

"Yuk belajar merajut"!

Setiap anak terlahir dalam keadaan fitrah, yaitu sudah dibekali oleh Allah azza wa jalla keimanan, ke-Islaman dan kecenderungan mencintai kebaikan. Bukanlah selembar kertas kosong, namun dia membawa bekal, membawa karakter, given dari Rabbnya, untuk dijaga agar bertumbuh menjadi ranting-ranting kebaikan lainnya dalam kehidupan.
Pendidikan karakter adalah pendidikan yang menjaga dan menumbuhkan karakter-karakter yang sudah ada pada diri anak. Dengan tidak menjejalkan pengetahuan-pengetahuan yang belum tentu relevan dengan pembawaan masing-masing anak.
 
Tetapi, menggunakan metode pembelajaran yang telah diwahyukan kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam, al wahyain Al-Quran dan Hadits shahih.
Karakter bakat pada masing-masing anak berbeda-beda, sehingga berkaitan dengan bakat, anak disebut “very special and limited edition”, yaitu unik atau lain dari yang lain. Oleh karena itu bakat anak harus dipetakan.
Para santri Himmatul Ummah, akan melalui tahapan pemetaan sebelum masuk ke dalam kurikulum yang sesuai dengan peminatan dan bakat. Pemetaan yang meliputi aspek kognisi dan afeksi, yang nantinya menjadi ukuran untuk mempersiapkan pembelajaran santri di level berikutnya. Sehingga terminologi “pembelajaran yang mubazir” tidak ditemui di Ma’had Himmatul Ummah..insyaAllah.
 

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ، وَمِنْ قَلْبٍ لَا يَخْشَعُ، وَمِنْ نَفْسٍ لَا تَشْبَعُ، وَمِنْ دُعَاءٍ لَا يُسْمَعُ

“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dan hati yang tidak khusyu, dan dari jiwa yang tidak pernah puas, dan dari doa yang tidak pernah dikabulkan).” (Shahih Muslim).

Orientasi Kurikulum

  1. Memberi bekal individu untuk mampu menyesuikan diri dan berkreasi di masa depan.

Berfokus pada pembekalan life skills, learning skills dan ilmu ilmu alat, yang dengannya siswa Himmatul Ummah berharap mampu mandiri untuk terus belajar mempelajari hal baru dan mengoptimalkan potensi diri.

2. Memberi bekal secara bertahap sesuai dengan perkembangan anak.
3. Mengutamakan bekal ilmu diniyyah dan didukung ilmu umum.
4. Mencakup perkembangan manusia secara utuh.
5. Berfokus pada tujuan akhir memberi manfaat nyata kepada diri sendiri, rekan dan masyarakat sekitar.
6. Membangun dan melibatkan peran serta orang tua dalam proses pendidikan secara proporsional.
[post-views]