Mengimplementasikan 5 Whys Method Membangun Ketrampilan Problem Solving

tepatnya  The Essential Life Skills  untuk kelas 8.
Pada pembahasan problem solving...
 
K: Saya khawatir menghadapi PAS pak...
B: Kenapa khawatir?
K: Karena saya ga siap menghadapi PAS
B: Kenapa ga siap?
K: karena saya belum muroja’ah (sehingga belum menguasai materi)
B: Kenapa belum muroja’ah?
K: Karena ga ada waktu...
B: Kok ga ada waktu? Bukannya (dalam sepekan) ada waktu istirahat?
K: Kalo hari biasa sorenya saya olah raga pak. Kalo Sabtu Minggu saya ngerjain PR aja.
B: Dan sudah mewakili  murojaah materi?
K: Belum Pak...
B: Jadi, mengapa ga meluangkan waktu (untuk muroja’ah) di Sabtu Ahad, sehingga tidak merasa khawatir lagi...?
K: Mmm...ga tahu Pak...
B: Kalau jawabannya ga tahu, biasanya karena sesuatu yang diyakini...coba apa yang sedang dipikirkan Keanu?
Apakah Keanu berpikir bahwa “Saya sudah belajar hari Senin – Jum’at, Pak....dan hari Sabtu Ahad saya pengen santai aja....”
K: Mmm...iya...
B: Naah...(itu keyakinan Keanu).
Selama Keanu memiliki keyakinan seperti itu, maka akan sulit untuk berubah.
Ingat, setiap aktivitas kita didasarkan atas niyat...
 
Setelah beberapa pembicaraan dalam diskusi...
B: Jadi apa alernatif solusi dari masalah Keanu agar tidak khawatir menghadapi ujian?
K: merubah cara berpikir tentang belajar Pak...
B: apa yang dirubah..?
K: bahwa belajar itu perlu ingat manfaat yang akan didapatkan...
B: Baik, alhamdulillah..kemudian ada alternatif solusi lain?
K: membagi waktu dengan membuat jadwal..
B: alhamdulillah....adapun teknis pembuatan jadwalnya diserahkan kepada Keanu sendiri ya...baarakallahu fiikum...
 
Ayah Bunda, memahami bahwa permasalahan tidak akan bisa dihindarkan oleh setiap individu, termasuk para santri. 
Tugas kita bukan selalu menyediakan solusi untuk mereka; bukan juga selalu membuatkan sistem eksternal bagi mereka dengan berbagai peraturan, melainkan membangun skills, ketrampilan dan kompetensi bagaimana menganalisa masalah dan menghadirkan alternatif solusi dari permasalahan mereka sendiri.
The 5 Whys method, metode menganalisa permasalahan yang dikembangkan dalam sistem produksi Toyota, menjadi salah satu pendekatan yang dapat melatih dan mengembangkan pemahaman hubungan sebab akibat permasalahan. Dengannya, para santri mampu menemukan akar masalah dan selanjutnya berlatih memunculkan solusi-solusi alternatif yang valid.  
 
Melalui materi  life skills,  dengan ijin Arahman, Ma’had Himmatul Ummah berikhtiar menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan santri untuk menuntaskan permasalahan bagi diri sendiri, sebelum berperan untuk memberi kontribusi kepada kaum muslimin.